CCTV Pembobol ATM, Tim khusus gabungan Mabes Polri terus memburu para pelaku pembobol dana nasabah perbankan di sejumlah kota. Hingga tadi malam, sudah 13 orang tersangka yang diamankan. Dari pengakuan beberapa tersangka, otak sindikat itu kabur ke sebuah kota di Pulau Kalimantan.
"Karena sedang diburu, maka identitasnya belum bisa saya sampaikan," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang di Mabes Polri, Jakarta kemarin ( 23/01). "Kami terus memantau perkembangan pengusutan kasus yang merugikan nasabah perbankan hingga miliaran rupiah itu," imbuhnya.
Tim khusus yang dipimpin Direktur II/ Ekonomi Khusus Mabes Polri Brigjan Radja Erizman sekarang berada di beberapa kota yang menjadi lokasi operasi sindikat. Di antaranya, Pekanbaru, Kuta, Denpasar, Pontianak dan Medan. "Mereka dibantu oleh tim dari Polda setempat," kata Edward.
Mabes Polri tak ingin kasus ini berlarut-larut terlalu lama. Sebab, efeknya bisa langsung pada kepercayaan nasabah pada perbankan. Ujungnya adalah kepercayaan investor dan iklim bisnis. "Kami mengimbau nasabah lain tak perlu panik. Lakukan transaksi secara normal, namun tetap waspada dan cermat memilih lokasi penarikan (uang)," kata mantan juru bicara tim investigasi kasus Bom Bali 1 itu.
Bagi para korban, Edward menjamin semua dana yang hilang akan dikembalikan oleh bank masing-masing. "Memang prosesnya perlu waktu. Tapi, dari pertemuan dengan Bareskrim, mereka menjamin dana itu tidak hilang, tapi akan diganti," kata jenderal dua bintang itu.
Edward meyakini, sindikat yang berhasil ditangkap tim Mabes Polri adalah pelaku kambuhan. "Ada residivis. Tampaknya mereka memanfaatkan keahlian jahat itu dengan mengajak teman-teman baru," katanya.
Sindikat itu sangat menguasai komputer dan bisa mengutak-atik data. Dari barang bukti yang disita, menurut Edward, kepolisian menemukan sebanyak 264.000 data PIN telah direkam pelaku. "Mereka menempelkan semacam perekam di tempat tersembunyi dalam bilik ATM. Alat itu dibuat menempel dengan kamera CCTV," katanya.
Alat skimmer yang digunakan untuk menggandakan kartu ATM juga disita polisi bersama sejumlah kartu yang palsu yang belum digunakan. Menurut Edward, ada empat modus yang digunakan para pelaku. Yang pertama, pelaku melakukan cara untuk mengetahui data kartu ATM dan kartu kredit dengan menggunakan skimmer. Untuk PIN, dilakukan lewat pengintipan dengan kamera tersembunyi.
Modus kedua, pelaku melakukan cara supaya kartu bisa tertahan di dalam. Setelah kartu tertahan, di ATM tersebut pelaku menempelkan stiker palsu yang bertuliskan hotline operator bank tersebut di mesin ATM. Tujuannya, agar korban bisa menghubungi nomor tersebut. "Karena nomor itu palsu, maka nasabah yang terjebak akan memberikan data nomor rekening, data pribadi , nama ibu, dan bisa digunakan untuk meminta nomor pin baru pada pihak bank yang asli," katanya.
Modus ketiga pelaku menggunakan alat penjepit kartu yang digunakan di ATM. Saat kartu masuk, kartu tidak bisa keluar. "Pelaku akan menghampiri korban dan meminta untuk menghubungi nomor tertentu dengan pemberitahuan itu, nanti akan ada operator gadungan yang mengangkat dan meminta data,"katanya.
Modus keempat, pelaku menjual data nasabah kepada orang lain. "Untuk modus yang terakhir itu tentu melibatkan orang dalam perbankan. Kita telah meminta BI agar berkoordinasi dengan operator bank melakukan verifikasi internal," katanya
Otak Sindikat Pembobol
Reviewed by Imelda Pusparita
on
3:09 AM
Rating:
No comments: