Kongres Sepakbola Nasional (KSN) 2010 sudah resmi dibuka dan dimulai sejak pagi tadi, Selasa (30/3/2010). Sesuai amanat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), KSN harus menemukan langkah kongkret yang akan direkomendasikan kepada stakeholder untuk menuju perubahan yang lebih baik.
Kondisi berbeda ditemukan pada Sidang Pleno I. Dalam sidang pertama ini, setiap stakeholder (pemangku kepentingan) dalam hal ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga, KONI, PWI, PSSI, klub-klub, atlet atau pemain sepakbola, mantan pemain dan suporter, berkesempatan memaparkan makalah.
Namun, dalam pemaparan makalah terlihat rangkaian stakeholder ini belum menemukan satu suara tentang wacana KSN. Seperti disampaikan pengamat komunikasi politik Effendi Ghazali yang turut hadir sebagai peseta undangan KSN 2010. Dia menilai arah kongres sampai saat ini belum terlihat jelas.
“Kalau diminta berkomentar jujur saya bingung berkomentar apa. Ini belum jelas, dan saya pikir tidak bisa disebut kongres. Sebut saja ini sebagai sidang tertutup yang dibuat terbuka. Terlalu banyak kepentingan di sini hingga menimbulkan pro-kontra pendapat,” jelas Effendi yang diundang sebagai pengamat dari UI.
Namun, Effendi tetap optimis KSN 2010 bisa merumuskan rekomendasi yang bermuara kepada perubahan prestasi sepakbola Indonesia. Hanya, menurutnya pantia perlu kembali meninjau semua hal agar tujuan KSN bisa terlaksana dengan baik.
“Ada dua hal yang saya lihat dalam awal kongres ini. Kongres ini terlalu ramai dengan padatnya rangkaian acara. Saya khawatir tujuan akhir nanti tidak ketemu. Selanjutnya, kongres ini harus lebih clear dan semua pihak sadar akan kapasitasnya hingga menemukan hasil yang diinginkan,” tutup Effendi.
KSN Belum Jelas
Reviewed by Imelda Pusparita
on
1:38 AM
Rating:
No comments: