Puasa, Lebaran & Ladang Pembantaian

 

Mudik Lebaran 2013 01 460x306 Puasa, Lebaran & Ladang Pembantaian


Berita Otomotif dan HP Terbaru merupakan informasi yang menarik perhatian masyarakat. Dari mulai Nokia, Samsung, Motorola,Siemens,dan merk lainnya. Dari dunia Otomotif kami akan berbagi informasi tentang mobil serta motor yang juga selalu menjadi berita yang ingin diketahui banyak orang. Namun kami juga berbagi informasi tentang berbagai hal yang lain yang kami anggap ada yang memerlukannya.


JAKARTA (DP) – Hari ini seluruh umat Islam di Indonesia merayakan hari kemenangan, Idul Fitri 1434 H. Namun, di tengah perayaan, kita masih dibayangi masyarakat yang belum mau diajak beradab di jalan raya.


Semangat dan nilai-nilai puasa sepertinya lenyap tak berbekas di benak banyak orang. Itu terbukti selama Ramadhan lalu masih banyak pengendara melakukan pelanggaran, entah itu menerabas traffic light, naik trotoar, melawan arus, semena-mena dan lain-lain.


Memang, menurut seorang kawan, kondisi di Indonesia masih jauh lebih beradab dan tertib dari India. Namun, saya mencemaskan kita menuju ke arah sana.


Jusri Pulubuhu, Chief Instructor dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) pernah menyatakan jalan-jalan di Indonesia adalah ladang pembantaian manusia, dan lebih dahsyat dari bencana alam. Entah berapa angka pastinya orang yang tewas, cacat, dan merugi akibat kecelakaan di jalan raya.


Padahal puasa pada hakekatnya mengekang hawa nafsu, melatih kesabaran. Puasa seharusnya membentuk pribadi-pribadi berhati mulia, bukan sebaliknya. Jika diimplementasikan di jalan raya, maka kita harus bisa tertib dan melanggar peraturan lalu lintas yang berlaku.


“Tuhan melarang kita berjalan di muka bumi dengan sombong. Nah, mereka, para pelanggar, termasuk ke dalam golongan orang-orang angkuh,” kata KH Cholil Nafis, Sekretaris Komisi Pengkajian & Penelitian MUI.


Menurutnya masih banyak orang mengotomi antara ibadah kepada Allah dan berbuat baik kepada manusia. Banyak orang ahli ibadah tapi berperilaku tidak sopan, toleran kepada sesame manusia.


“Jalan raya menjadi cermin budaya suatu bangsa. Di Indonesia, angkutan umum dan sepedamotor menjadi jawara di jalan raya. Mereka, mungkin, merasa tertindas sehingga mereka menjadi tirani kepada yang lain. Kita harus berbenah, jangan lagi mengotomi antara urusan Allah dengan manusia,” lanjutnya.


“Kalau manusia mau menaati semua peraturan Allah, pasti dia tidak akan melanggar aturan-aturan yang dibuat oleh manusia, Banyak nilai puasa yang bisa kita terjemahkan di jalan raya,” jelas Ustadz Fauzan.


“Mereka yang melanggar aturan lalu lintas, puasanya sah tapi amalan-amalan kebaikan mereka akan menjadi sia-sia. Mereka tidak mendapatkan hakekat dari ibadah puasa itu sendiri. Artinya mereka pun suka melanggar hukum Tuhan.”


Ditambahkannya, yang namanya manusia kalau dia mau berbuat kebaikan, tidak harus di bulan Ramadhan saja. Tetapi setiap saat.


Oleh sebab itu, marilah kita mulai berbenah agar jalan raya di Indonesia bukan lagi menjadi medan pembantaian dan ladang kekacauan. Kalau kata Cak Nun dalan suatu syairnya, yang harus dibenahi lebih dulu bukan yang ada di luar badan kita tetapi di dalam badan kita dulu.


Selamat berhari raya… [dp - K1 & Ind]


© 2013, Majalah Otomotif Online by. Dapurpacu.com. All rights reserved.

Puasa, Lebaran & Ladang Pembantaian Puasa, Lebaran & Ladang Pembantaian Reviewed by Bonita on 5:29 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.